Senin, 09 Maret 2015

Prosedur Pengujian Hd Clone

0 komentar


Prosedur Pengujian
Pada tahap ini penulis akan melakukan proses pengujian yang bertujuan untuk mengetahui bahwa proses kloning harddisk tersebut berhasil atau tidak. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1.      Shoutdown  PC.
2.      Lepas harddisk master / utama.
3.      Nyalakan kembali lalu lihat apakah PC bisa masuk Booting atau       tidak.
Masalah dan Pemecahannya
Masalah :
1.   Pada saat menentukan harddisk untuk source dan target harus teliti ketika menemukan harddisk yang satu type (Ata atau Ide).
2.   Kedua harddisk minimal mempunyai kapasitas yang sama.
3.   Apabila pemakaiannya pada dua mainboard yang berbeda hasil proses kloning tidak akan support.
Pemecahannya :
1.  Harus teliti melihat Serial Number dari kedua harddisk pada saat menentukan source dan target.
2.  Apabila ada pergantian harddisk, harddisk master sebaiknya mempunyai kapasitas lebih kecil dari pada harddisk target atau yang akan dicloning.
3.  Menggunakan dua mainboard yang memiliki jenis chipsheet yang sama.

Langkah-langkah Menggunakan Hd Clone

0 komentar

Langkah Kerja
1.    Jalankan hdclone.exe


2.    Klik Start HDClone
Drive ke Drive: cloning dari harddisk ke harddisk
Partition ke Partition: cloning dari partisi ke partisi
Image ke image: membuat image (membackup Windows) dan dapat direstore jika Windows mengalami kerusakan.
Untuk contoh ini kita akan mengclonig dari harddisk ke harddisk maka klik Drive ke Drive

3.    Proses pendeteksian



4.    Menentukan source atau sumber harddisk




5.    Menentukan target harddisk yang akan diklonning (harddisk kosong)



6.    Muncul pilihan ceklis semua pada bagian general (Verifying, Copy free areas, Media direct).





7.    Sebelum proses pengcopyan akan muncul adjust partition lalu klik apply adjusment



8.    Klik start untuk memulai pengclonningan





9.    Muncul persetujuan untuk mengclonning, lalu klik start copying



10.     Proses pengclonningan, tunggu hingga 100 %

Cara Menggunakan Hd Clone

0 komentar


Syarat dan cara menggunakannya:
a.   Menggunakan 2 harddisk (sumber dan target).
b.  Kalau kita kloning dari harddisk yang kecil ke harddisk yang besar itu bisa, tapi kalau kita kloning dari harddisk yang besar ke harddisk yang kecil itu tidak bisa.
c.    Jenis mainboard harus sama (kalau tidak sama kita harus instal ulang drivernya lagi).
Partisi merupakan satu atau lebih bagian dari suatu disk. Jika backup disk to disk, berarti semua partition dan file keseluruhannya ter-copy melibatkan lebih dari satu disk, sedangkan backup partition to partition minimal melibatkan sebuah disk dengan lebih dari satu partition. Backup tersebut mesti memperhatikan kapasitas disk, partisi, dan file yang ada. Backup disk to disk membutuhkan kapasitas harddisk yang sama, jika menginginkan disk terduplikat sama persis.
Dalam backup, dikenal istilah source dan destination. Source merupakan disk yang ingin dibackup, sedangkan destination adalah disk target backup, yang dijadikan duplikat disk. Sebaiknya kapasitas destination disk sama, atau lebih besar dari kapasitas source disk. 
Beberapa software backup mendukung autoresize partition saat backup. Perbedaan operating system, file system, dan jenis media mempengaruhi bagaimana backup dilakukan, dan software apa yang tepat digunakan, karena backup bisa saja gagal jika software tidak mendukung kondisi backup.



Proses backup dilakukan dengan bootable media, misalnya disket ataupun CD/DVD. Bootable media tersebut dibuat menggunakan software backup. Lama atau tidaknya proses backup, tergantung dari banyak file dan kapasitas disk. Untuk menggunakan ketiga software tersebut perlu mengeluarkan kocek tentunya, namun ada alternatif lain, salah satunya menggunakan software HD Clone yang gratis.
Anda perlu menentukan bootable media yang dibuat apakah floppy ataupun CD/DVD sebagai langkah persiapan. Setelah selesai membuatnya, Anda setting BIOS untuk boot ke media tersebut, dan lakukan proses backup dengan pemilihan yang tepat. Ingat, jangan sampai terbalik menentukan source dan destination disk. Bahaya jika salah, karena dapat mengakibatkan kehilangan data. Dari pada pusing-pusing cari software yang tidak jelas dan tidak tentu gratisan, tidak perlu biaya cukup mendownload dan menginstal di PC sendiri dan lanjutkan proses instalasi sendiri. Caranya mudah dan gampang bagi yang sudah sering cloning HD Clone buat PC juga tidak terlalu perlu buat backup dahulu system dari C:\ kita cukup cloning dan mengcloning saja. HD Clone adalah sebuah utilitas yang memungkinkan Anda untuk mengkloning hard drive dalam cara yang cepat, sederhana dan, di atas semua, efisien.
Oleh karena itu HD Clone memerlukan disk atau CD bootable yang dapat menghasilkan dari lingkungan utama Anda. Pada disk atau CD ini, program akan menyimpan file yang dibutuhkan untuk boot sistem dan salinan       clone tool.
Untuk mengkloning hard drive dengan HD Clone, Anda harus me-restart sistem dengan disk atau bootable CD, pilih drive baru dan melaksanakan proses kloning. Selama proses ini, semua sumber harddisk file akan disalin ke pengandar baru, termasuk file sistem operasi. Mengenai kualitas, HDClone mendukung harddisk IDE, ATA dan SATA dan memungkinkan Anda untuk menyalin file dengan laju sekitar 300 MB/menit.
Alat dan Bahan
v 1 unit PC  (Hardisk, Mainboard, RAM, Procesor tetapi tidak menggunakan mainboardbillup atau mainbooard yang berchipset Intel D karena tidak mensuport semi all chip).
v Dua buah Harddisk (Harddisk kosong dan Harddisk yang sudah di install OS).
v Software Hd Clone Versi 3.9