Syarat dan cara
menggunakannya:
a.
Menggunakan 2 harddisk (sumber dan target).
b. Kalau kita kloning dari harddisk yang kecil ke harddisk
yang besar itu bisa, tapi kalau kita kloning dari harddisk yang besar ke harddisk
yang kecil itu tidak bisa.
c.
Jenis mainboard harus sama (kalau tidak sama kita harus
instal ulang drivernya lagi).
Partisi merupakan satu atau lebih bagian dari suatu
disk. Jika backup disk to disk, berarti semua partition dan file keseluruhannya
ter-copy melibatkan lebih dari satu disk, sedangkan backup partition to
partition minimal melibatkan sebuah disk dengan lebih dari satu partition.
Backup tersebut mesti memperhatikan kapasitas disk, partisi, dan file yang ada.
Backup disk to disk membutuhkan kapasitas harddisk yang sama, jika menginginkan
disk terduplikat sama persis.
Dalam backup, dikenal istilah source dan destination.
Source merupakan disk yang ingin dibackup,
sedangkan destination adalah disk target backup, yang dijadikan
duplikat disk. Sebaiknya kapasitas destination
disk sama, atau lebih besar dari kapasitas source
disk.
Beberapa software backup mendukung autoresize partition saat backup.
Perbedaan operating system, file system, dan jenis media mempengaruhi bagaimana
backup dilakukan, dan software apa yang tepat digunakan, karena backup bisa
saja gagal jika software tidak mendukung kondisi backup.
Proses backup dilakukan dengan bootable media,
misalnya disket ataupun CD/DVD. Bootable media tersebut dibuat menggunakan
software backup. Lama atau tidaknya proses backup, tergantung dari banyak file
dan kapasitas disk. Untuk menggunakan ketiga software tersebut perlu
mengeluarkan kocek tentunya, namun ada alternatif lain, salah satunya
menggunakan software HD Clone yang gratis.
Anda perlu menentukan bootable media yang dibuat
apakah floppy ataupun CD/DVD sebagai langkah persiapan. Setelah selesai
membuatnya, Anda setting BIOS untuk boot ke media tersebut, dan lakukan proses
backup dengan pemilihan yang tepat. Ingat, jangan sampai terbalik menentukan
source dan destination disk. Bahaya jika salah, karena dapat mengakibatkan
kehilangan data. Dari pada pusing-pusing cari software yang tidak jelas dan
tidak tentu gratisan, tidak perlu biaya cukup mendownload dan menginstal di PC
sendiri dan lanjutkan proses instalasi sendiri. Caranya mudah dan gampang bagi
yang sudah sering cloning HD Clone buat PC juga tidak terlalu perlu buat backup
dahulu system dari C:\ kita cukup cloning dan mengcloning saja. HD Clone adalah sebuah utilitas
yang memungkinkan Anda untuk mengkloning hard drive dalam cara yang cepat,
sederhana dan, di atas semua, efisien.
Oleh karena itu HD Clone memerlukan disk
atau CD bootable yang dapat menghasilkan dari lingkungan utama Anda. Pada disk
atau CD ini, program akan menyimpan file yang dibutuhkan untuk boot sistem dan
salinan clone tool.
Untuk mengkloning hard drive dengan HD Clone, Anda
harus me-restart sistem dengan disk atau bootable
CD, pilih drive baru dan melaksanakan proses kloning. Selama proses ini, semua
sumber harddisk file akan disalin ke pengandar baru, termasuk file sistem
operasi. Mengenai kualitas, HDClone mendukung harddisk IDE, ATA dan SATA dan
memungkinkan Anda untuk menyalin file dengan laju sekitar 300 MB/menit.
Alat dan Bahan
v 1 unit PC (Hardisk, Mainboard, RAM,
Procesor tetapi tidak menggunakan mainboardbillup atau mainbooard yang
berchipset Intel D karena tidak
mensuport semi all chip).
v Dua buah Harddisk (Harddisk
kosong dan Harddisk yang sudah di install OS).
v Software Hd Clone Versi 3.9